JAKARTA, (CVTOGEL)— Hari Jumat, 5 Desember 2025, menjadi hari penting yang ditandai oleh dua berita kontras: kemajuan pesat dalam pemulihan infrastruktur pasca-bencana di Sumatera dan keputusan besar di sektor energi yang memengaruhi target iklim nasional. PLN mengumumkan pemulihan signifikan jaringan listrik di Aceh, sementara itu, pemerintah mengonfirmasi penundaan atau pembatalan rencana pensiun dini salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) besar.

Berikut adalah ringkasan detail dari dua peristiwa utama yang terjadi kemarin:


I. Pemulihan Jaringan Listrik di Aceh Capai Titik Kritis

PT PLN (Persero) mengumumkan bahwa upaya pemulihan total jaringan kelistrikan di wilayah Aceh Utara dan Aceh Tamiang, yang terdampak parah akibat banjir bandang, telah mencapai lebih dari 95%.

  • Latar Belakang: Sebelumnya, ribuan pelanggan mengalami pemadaman total karena puluhan gardu distribusi terendam air, memaksa PLN memadamkan listrik demi alasan keselamatan.

  • Upaya Maraton: Tim gabungan PLN bekerja maraton selama 24 jam untuk membersihkan gardu dari lumpur, menguji jaringan, dan mengoperasikan generator bergerak di lokasi kritis.

  • Target Selesai: PLN optimis seluruh layanan kelistrikan, termasuk di area yang paling terisolasi, akan pulih 100% pada akhir pekan ini, seiring dengan surutnya air dan terbukanya akses logistik.

  • Fokus Kemanusiaan: Pemulihan ini sangat vital untuk menghidupkan kembali posko-posko pengungsian dan fasilitas kesehatan di daerah terdampak.

II. PLTU Cirebon Batal Pensiun, Target Iklim Dipertanyakan

Di sisi kebijakan energi, muncul kabar signifikan mengenai nasib PLTU Cirebon-1 (simulasi). Rencana pensiun dini (Eary Retirement) pembangkit listrik tenaga batu bara ini dikabarkan ditunda atau dibatalkan untuk sementara waktu.

  • Kontroversi JETP: Pembatalan ini diduga kuat terkait dengan hambatan dalam skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP), di mana dana yang dibutuhkan untuk kompensasi dan penutupan PLTU belum sepenuhnya terjamin atau sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah.

  • Alasan Energi: Pemerintah melalui Kementerian ESDM menyatakan bahwa penundaan ini diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan listrik nasional, karena pengganti PLTU Cirebon (misalnya dari EBT) belum siap beroperasi sesuai jadwal.

  • Dampak Iklim: Keputusan ini menimbulkan kritik dari aktivis lingkungan, karena PLTU Cirebon adalah salah satu pembangkit batu bara besar yang target pensiun dininya sangat penting untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Dua berita ini menunjukkan kontras antara kerja keras di lapangan dalam penanganan bencana dan kompleksitas dalam merumuskan kebijakan transisi energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

By admin