JAKARTA (cvtogel)– Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) kembali menjadi sorotan utama di pasar modal setelah lembaga keuangan global, UBS Global Research, secara mengejutkan menaikkan target harga saham ADRO secara signifikan sebesar 49 persen. Kenaikan target harga yang fantastis ini mengubah persepsi pasar, menjadikan ADRO kembali dicap sebagai “primadona” investasi, terutama di sektor energi dan pertambangan.
Target Harga Melonjak ke Rp3.300 per Saham
UBS Global Research merevisi target harga saham ADRO dari yang sebelumnya berada di level sekitar Rp2.220 menjadi Rp3.300 per saham. Perkiraan harga baru ini mencerminkan optimisme tinggi UBS terhadap prospek jangka panjang perusahaan, terutama karena potensi proyek-proyek non-batu bara yang mulai terlihat nyata.
Reaksi pasar tidak terhindarkan. Pada perdagangan [Tanggal/Hari terbitnya berita], harga saham ADRO langsung melonjak tajam, mencapai kenaikan lebih dari 7 persen dan berpotensi terus menguat seiring sentimen positif dari UBS.
Alasan Kenaikan Target: Potensi Hilirisasi dan Transisi Energi
Kenaikan target harga yang masif ini didasarkan pada pandangan UBS bahwa pasar hingga saat ini masih “belum sepenuhnya menghargai potensi besar” yang dimiliki ADRO dari proyek-proyek diversifikasi dan hilirisasi. UBS menyoroti dua motor penggerak utama:
- Proyek Smelter Aluminium: UBS melihat proyek hilirisasi aluminium milik ADRO sebagai aset yang sangat bernilai di masa depan. Proyek ini diprediksi akan menjadi sumber pendapatan baru yang stabil dan berulang, sejalan dengan tren global dalam rantai pasok material industri.
- Ekspansi Energi Bersih (Solar Farm dan PLTA): Ekspansi ADRO ke sektor energi terbarukan, termasuk investasi pada solar farm (pembangkit listrik tenaga surya) dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang di Kalimantan Utara, dianggap sebagai langkah penting dalam menyesuaikan diri dengan tren dekarbonisasi global.
UBS bahkan memasukkan ADRO ke dalam UBS APAC Key Call List, yaitu daftar saham unggulan pilihan mereka di kawasan Asia-Pasifik, menggarisbawahi keyakinan mereka pada kinerja perusahaan.
Proyeksi Pertumbuhan Laba dan Arus Kas Kuat
UBS memproyeksikan laba per saham (EPS) ADRO akan mencatatkan pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) yang mengesankan sebesar 27 persen pada periode 2025 hingga 2028. Pertumbuhan ini akan didorong oleh kontribusi yang semakin meningkat dari proyek hilirisasi dan energi terbarukan.
Dengan arus kas yang masih sangat besar dari segmen batu bara yang produktif, ADRO dinilai memiliki fleksibilitas keuangan tinggi untuk membiayai investasi jangka panjang tanpa mengganggu neraca keuangan perusahaan.
Sebelumnya, riset dari UOB Kay Hian pada September 2025 juga telah menaikkan rekomendasi saham ADRO dari Hold menjadi Buy, menargetkan kenaikan laba bersih 19 persen pada 2026, yang didukung oleh proyek aluminium dan prospek harga batu bara metalurgi yang stabil.

